MAKALAH ILMU EKONOMI
“Bentuk-bentuk Pasar”
Disusun
oleh :
Fajar Wijaya 1396142031
Heriyanti 1596140005
Arief Muharief 1596140006
Alhidayat Nur 1596140012
Nurjannah 1596140018
Aditya Pratama 1596141001
Abdul Gafur 1596141007
Nabilah Fauziyyah Farid 1596141013
Ian Zaifanur 1596141019
Lukman Hakim 1596141024
Siti Nurhalima M. 1596141025
Nurul Husnah Ramadani 1596141031
Bentuk-bentuk
Pasar
Dari pengalaman sehari-hari, pasar itu berarti tempat
untuk jual beli barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari. Di pasar, ada banyak
penjual dan pembeli. Di pasar juga bisa kita lihat ada berbagai macam barang
yang ditawarkan atau dibeli oleh konsumen. Di pasar orang melakukan transaksi
dengan membayar secara tunai.
Artinya, banyak konsumen atau pembeli datang ke pasar
untuk berbelanja dengan membawa uang tunai. Inilah pasar dalam arti asli atau
konkrit seperti yang nampak pada gambar di bawah ini.
Pada gambar, nampak penjual sedang menawarkan
jajan-jajanan dan pembeli yang sedang memilih jajan tersebut untuk dibeli.
Disebut konkrit karena secara fisik pasar itu tampak atau ada. Begitu pula
dengan barang-barang yang diperjualbelikan.
Bahkan antara pembeli dan penjual bertemu muka dalam
peristiwa jual beli tersebut. Istilah “pasar kaget”, “pasar tiban”, pasar terapung”,
“pasar senggol”, “pasar tumpah”, hanyalah sekadar sebutan atau istilah yang
diberikan oleh masyarakat setempat untuk menunjukkan pasar dalam arti konkrit
ini.
Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi informasi
dan komunikasi, transaksi jual beli barang atau jasa dapat dilakukan melalui
surat, telepon maupun jaringan internet.
A. Menurut
wujudnya pasar juga dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1.
Pasar Abstrak
Pasar yang tidak nyata, percakapan antara penjual dan
pembeli hanya dilakukan melalui telepon dan internet mereka tidak bertatap muka
secara langsung.
Contohnya
: online shop
2.
Pasar Konkret
Pasar yang nyata para penjual dan para pembeli dapat
bertemu langsung dan saling bertatap muka, barang dan jasanya pun sudah dapat
dilihat dan durasakan langsung.
Contohnya
: pasar swalayan
B. Syarat-syarat
terjadinya pasar:
- terdapat
penjual dan pembeli
- tersedia
barang dan jasa yang diperjualbelikan
- terjadinya
transaksi antara pembeli dan penjual melalui proses tawar menawar
- tersedia
media untuk berinteraksi antara penjual dan pembeli
Dalam
kegiatan pasar mempunyai tiga fungsi utama, sebagai berikut:
- fungsi
distribusi
- fungsi
pembentuk harga
- fungsi
promosi
C. Pasar
persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
(1)
terdapat banyak pembeli dan penjual sehingga secara perseorangan
pembeli/penjual tidak dapat mempengaruhi harga pasar,
(2)
penjual dan pembeli mengetahui benar keadaan pasar,
(3)
barang yang diperdagangkan homogen sehingga dapat saling menggantikan secara
sempurna
(4)
pembeli dan penjual bebas keluar masuk dalam melakukan transaksi di pasar.
Bentuk pasar persaingan sempurna semacam itu hanya ada
dalam teori saja, sedangkan dalam kenyataannya tidak pernah terjadi karena
tidak akan ada barang yang dapat saling menggantikan secara sempurna. Selain
itu barang-barang yang diperdagangkan di pasar selalu berbeda, mungkin karena
merk, bentuk, letak, maupun harga. Jumlah pembeli dan penjual juga tertentu
jumlahnya karena mereka mempunyai langganan sendiri.
(5)
Maksimalisasi laba perusahaan :
Tujuan utama perusahaan kompetitif
adalah maksimize profit artinya perusahaan akan menghasilkan kuantitas yang
memaksimalkan perbedaan antara pendapatan total dengan biaya total.
Maksimalisasi laba terjadi pada saat kuantitas dimana pendapatan marginal sama
dengan biaya marginal.
D. PASAR
BUKAN PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan bukan sempurna merupakan pasar dengan
ciri para penjual atau pembeli dapat mempengaruhi harga karena jumlah barang
yang ditawarkan atau dibeli cukup banyak dan sifat barang yang ditawarkan
berbeda dengan penjual lain.
Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna adalah
sebagai berikut:
1)
Pasar monopoli dan monopsoni
Monopoli berarti penjual tunggal, dengan demikian pasar
monopoli merupakan pasar yang dikuasai atau dilayani oleh satu penjual.
Sementara itu monopsoni berarti pembeli tunggal sehingga pasar monopsoni
merupakan pasar yang dikuasai oleh satu pembeli. Karena dalam pasar monopoli
hanya terdapat satu penjual, maka perusahaan menguasai harga. Perusahaan mampu
menaikkan maupun menurunkan tingkat harga dengan cara menambah atau mengurangi
jumlah barang yang diperjual belikan.
Di Indonesia monopoli hanya diizinkan bagi
perusahaan-perusahaan negara yang menyediakan barang untuk keperluan hajat
hidup orang banyak seperti: telepon, air, gas, pengangkutan kereta api dan
udara, komunikasi dan pertahanan keamanan. Sementara itu, untuk pasar monopsoni
di kalangan konsumen jarang dijumpai. Tetapi di kalangan produsen atau pembeli
faktor-faktor produksi, pengusaha monopsoni ini agak banyak.
Contoh: cengkeh ketika diurus oleh BPPC pada masa Orde
Baru. Perusahaan monopsoni dapat mempengaruhi harga dengan cara menaikkan atau
menurunkan jumlah faktor produksi yang ia beli.
2)
Pasar oligopoli dan oligopsoni
Pasar Oligopoli merupakan pasar yang dikuasai oleh
beberapa penjual (produsen). Jika pasar hanya dikuasai oleh dua penjual
(produsen) maka disebut pasar duopoli. Biasanya pada pasar oligopoli terdapat
dua atau lebih penjual (produsen) besar yang menguasai sebagian besar pasar.
Jika salah satu perusahaan besar melakukan perubahan harga, perusahaan besar
lainnya dapat terpengaruh. Contohnya di Indonesia adalah operator seluler.
Sementara itu, pasar oligopsoni merupakan pasar yang
dikuasai oleh beberapapembeli yang mempunyai kemampuan mempengaruhi harga
pasar. Contohnya adalah pembeli coklat (kakao) yang dilakukan oleh satu
asosiasi pembeli kakao yaitu ASKINDO (Asosiasi Kakao Indonesia).
Jenis-jenis
oligopoli :
- Oligopoli
dengan diferensiasi produk, yaitu antar produsen menghasilkan output yang
berbeda
- Oligopoli
tanpa diferensiasi produk, yaitu antar produsen menghasilkan output yang sama
Penentuan
harga dan output :
- Tinggi
rendahnya tingkat diferensiasi produk akan mempengaruhi perilaku produsen dalam
menentukan output atau harganya
- Semakin
tinggi tingkat diferensiasinya berarti semakin rendh tingkat ketergantungannya
(interdependensi) terhadap perusahaan lain. Ini berarti kurva permintaannya
tergantung atau dipengaruhi perusahaan lain.
Keseimbangan pada pasar oligopoli akan
dipengaruhi oleh 2 kemungkinan perilaku penjual
- Setiap
penjual tidak akan mengikuti tindakan penjual lainnnya, dalam hal menentukan
harga
- Setiap
penjual akan mengikuti tindakan penjual lainnya, khususnya dalam hal menurunkan
harga
3)
Pasar persaingan monopolistik dan oligopoli
Pasar persaingan monopolistik merupakan bentuk perpaduan
antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli. Pasar persaingan monopolistic
mengandung ciri kedua pasar tersebut, yaitu adanya unsur persaingan dan monopoli.
Dikatakan ada persaingan, karena diantara mereka saling
bersaing terhadap barang yang sama yang mereka jual. Contoh: pabrik rokok
Gudang Garam bersaing dengan pabrik rokok Djarum atau Bentoel. Disamping itu
mereka juga memiliki unsur monopoli terhadap barangnya sendiri. Rokok Gudang
Garam dimonopoli oleh pabrik rokok Gudang Garam sendiri. Jenis barangnya
sama-sama rokok, tetapi berbeda karena adanya merk, rasa dan kemasan. Secara
lebih rinci pasar persaingan monopolistik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
■ Para penjual dapat lebih leluasa dalam
menetapkan baik harga maupun jumlah barang yang akan dijual.
■ Jumlah pembeli dan penjual cukup banyak,
sehingga masing-masing perusahaan masih mempunyai pengaruh atas harga meskipun
tidak besar.
■ Barang-barang yang diperjual belikan tidak
benar-benar homogen melainkan ada perbedaan, meskipun hanya beda dalam merk,
bentuk, warna, mutu dan ukuran.
Contoh pasar persaingan monopolistik adalah: motor
Yamaha, Honda, Kawasaki, dan Suzuki diproduksi oleh produsen yang berbeda
walaupun kegunaannya sama.
■
Persaingan promosi penjualan yang kuat.
Penjual dalam pasar persaingan monopolistik memerlukan
kejelian dan keuletan untuk mempromosikan barangnya secara gencar dan
terus-menerus, tentang mutu dan desain barang agar dapat menarik konsumen.
Misalnya promosi antar perusahaan rokok atau mobil.
Pada saat ini hampir semua pasar yang ada di masyarakat
kita merupakan pasar persaingan monopolistik, bahkan tingkat persaingan dari
pasar tersebut sudah sampai ke dunia internasional.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus